BLOGGER TEMPLATES AND Blogger Templates »

Selasa, 12 Oktober 2010

Fenomena Ajaib di Laut Pasifik Selatan: Ada Hamparan Pasir yang Mengambang Di Tengah Laut

rendys — Tue, 19/01/2010 - 03:55

Ini  fenomena ajaib dan mencengangkan yang terjadi di tengah laut Pasifik Selatan. Hamparan pasir seolah pantai mengambang di tengah laut Pasifik Selatan. Lihat gambar-gambar luar biasa ini, anda pasti akan tercengang!

Fenomena ajaib ini ditemukan oleh Maiken yang tengah traveling dengan yacht di tengah laut Pasifik Selatan. Dari kejauhan dia melihat hal yang aneh, seolah ada hamparan pantai padahal ia berada di tengah laut. Ketika yachtnya mendekati objek aneh itu, ia pun luar biasa terkejut, ternyata yang dikiranya pantai itu adalah hamparan pasir yang mengambang.

Fenomena ini dirasanya sungguh aneh. Karena seharusnya pasir akan tenggelam jika berada di air.Yang lebih aneh lagi, kumpulan pasir itu bergerak, artinya, hanyalah mengambang  di laut, berarti bukan daratan berpasir. Berarti juga berat jenis pasir 'aneh' itu lebih ringan dari air sehingga tidak tenggelam.

Apa yang terjadi sebenarnya??

Sementara dari kejauhan tampak deretan gunung api di tengah laut Pasifik Selatan puncaknya sedang mengepul asap. Diduga, dari semburan gunung api itulah  pasir-pasir yang mengambang ini. Pasir ini adalah batu-batuan vulkanik dari gunung api itu. Tapi kepastian dari fenomena ajaib ini belum didapat, masih harus menunggu penelitian dari para ahli gunung berapi.Akankah kumpulan pasir itu kelak menjadi pulau baru??**ren/eamazings/matabumi.com

Keajaiban Tuhan!! Jantung Sudah Diangkat Ternyata Tumbuh Kembali

markus — Sun, 04/01/2009 - 00:07

Keajaiban Tuhan! Kirsty Collier yang mengalami kelainan jantung sehingga dokter memutuskan untuk memotong sepertiga jantungnya, ternyata bisa tumbuh kembali. Jantung bocah itu tumbuh menggantikan sepertiga jantungnya yang diangkat tanpa harus menjalani transplantasi. Yang luar biasa, Kirsty menjalani pengangkatan 1/3 jantungnya saat berumur 4 bulan, dan kuat menjalani operasi berat itu. 

Berbagai hal mengkhawatirkan telah disampaikan dokter pada orangtua Kirsty tapi siapa nyana, ternyata bocah itu tumbuh sehat. Bahkan setelah 10 tahun berlalu tak ada gangguan berarti pada kesehatannya. Yang terkejut justru para dokter ketika suatu ketika melakukan cek up pada tubuhnya, ternyata jantung bocah ini telah berukuran normal. 

Sepuluh tahun lalu, Kirsty yang berusia 4 bulan divonis tak panjang umurnya karena menderita penyakit jantung parah. Kondisi jantungnya tidak sempurna. Pembuluh bilik kiri jantung yang seharusnya mengalirkan darah ke otot jantung, terhubung dengan pembuluh paru-paru tidak ke aorta. Akibatnya, organ itu kekurangan oksigen dan akhirnya membesar. 

Makin hari kondisi Kristy bertambah kritis. Dokter yang menanganinya, Stephen Westaby, mengambil tindakan medis dengan mengangkat sepertiga bagian jantung yang rusak dan tak berfungsi normal di Rumah Sakit John Radcliffe, Oxford, Inggris. Ketika itulah ditemukan kerusakan fungsi jantung yang sangat parah. Cara-cara biasa sudah tak mungkin lagi kecuali operasi dan pengangkatan.

Jantungnya Tumbuh Lagi

Tak disangka, Kirsty tumbuh layaknya anak normal. Tak tampak sebagai seorang yang sedang menanggung penyakit gawat. Sepuluh tahun berlalu, Kirsty masih baik-baik saja. Sehat dan mampu beraktivitas layaknya mereka yang normal. Alangkah kagetnya dokter begitu memeriksa kondisi Kirsty. Jantungnya kembali ke ukuran normal. Organ pemompa darah itu ternyata tumbuh sendiri dan menutupi sepertiga bagian yang dulu dipotong tanpa harus melewati proses transplantasi. Vonis mati untuk Kirsty langsung menguap. Dia terbebas dari penyakit yang merongrong hidupnya.

''Kami merasa tak ada harapan sama sekali,'' kata Westaby seperti dilansir The Daily Mail. 

Risiko pengangkatan sebagian jantung itu sangat besar. Tekanan terhadap otot-otot bakal makin tinggi. Menggunakan gunting bedah, dokter membelah bagian yang rusak lalu menjahitnya. Hanya harapan yang terus mengiringi operasi berisiko itu.

''Saya tak pernah mengira itu akan bekerja. (Jantung) itu jadi tambah kecil,'' sambung Weataby.

Kini, perempuan remaja asal Gloucestershire itu telah berusia 10 tahun. Hidup penuh semangat dan aktif sebagai pemain rugby di sekolahnya.

Ibunya, Becky, mengatakan, ''Dia kini menjadi gadis sporty. Sungguh sulit membayangkan dulu ternyata dia penyakitan.'' Dia terkenang saat-saat putri kecilnya itu terbaring lemah di rumah sakit. Kala itu selang-selang menancap di sekujur tubuhnya. 

''Dia itu gadis pemberani. Namun saya tak akan membiarkan kondisinya itu meluruhkan semangat hidupnya. Saya kita itulah rahasia di balik kesembuhannya. Dia tak akan pernah mengira,'' paparnya.

Ayah Kirsty, Wayne, seorang salesmen software komputer mengatakan, ''Ketika dia masuk ke ruang operasi, hari bagai menjadi gelap. Luar biasa, dia kini telah normal sama seperti gadis lain.'' 

Saat Kirsty dironsen ulang, semua terkejut. Ternyata jantungnya tumbuh dan kini telah kembali normal.

''Jantung orang dewasa tak akan mampu melakukannya,'' tegas Westaby.

Menyadari dirinya kini telah sembuh, Kirsty tak mau dikasihani.

''Saya tak mau dibedakan dengan orang lain hanya karena saya pernah mengalami operasi jantung,'' katanya. 

Pemakaian Plastik pembungkus makanan berpotensi merusak jantung.


 

Baharuddin Pasaribu — Wed, 15/09/2010 - 13:39

Pengantar.

Plastik dan manusia sudah tidak bisa dipisahkan, banyak manfa'at yang kita dapatkan ketika pemakaian plastik menggantikan pemakaian pembungkus berupa kertas atau lebih unik lagi dedaunan. Dari sisi kepraktisan hingga keekonomisan karena tidak pake ribet dan produksinya yang kontinyu dan massal. Kita umumnya faham kalau plastik berkontribusi pada penimbunan sampah yang tidak busuk dan menimbulkan pencemaran lingkungan.Ternyata tidak sampai disitu, plastik juga merusak organ kesehatan utamanya JANTUNG, nah lho!

Para ilmuwan telah menetapkan bahwa ada hubungan kuat antara bahan kimia plastik dengan risiko kesehatan. Pada Sciencedaily.com edisi 1 Pebruari 2010 diturunkan artikel yang berjudul  "Scientist link plastics chemical to health risks"  menyatakan bahwa paparan / eskposur terhadap zat kimia dalam wadah plastik berhubungan erat dengan penyakit jantung Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} , demikian dikatakan oleh para ilmuwan pada hari Rabu sekaligus menegaskan penemuan sebelumnya seraya menambahkan dan menghimbau penghentian pemakaian plastik dalam botol dan pembungkus makanan.
Para peneliti Amerika dan Inggris telah mempelajari efek zat kimia Bisopenol A, dikenal sebagai BPA, dengan memakai data dari survei nutrisi nasional tahun 2006 oleh Pemerintah Amerika dan menemukan bahwa kandungan yang tinggi dari zat ini pada sampel air kemih berkaitan dengan penyakit jantung.
BPA digunakan secara luas dalam plastik dan telah menjadi perhatian yang terus tumbuh bagi kalangan limuwan di berbagai negara seperti Inggris, Kanada dan Amerika, dimana dewan pengawas makanan dan minuman sedang memeriksa keamanannya.
David Melzer, profesor bidang epidemiologi dan kesehatan masyarakat pada Peninsula Medical School di Exeter Inggris yang memimpin studi ini mengatakan penelitian telah menegaskan penemuan sebelumnya tentang keterkaitan BPA dengan problem jantung.
Analisis tersebut juga menyatakan bahwa PBA memegang peranan penting dalam penyaki-penyakit seperti diabetes dan hati, demikian disimpulkan oleh tim Melzer yang mempelajari data dari 1.493 responden dengan usia antara 18 hingga 74 tahun.
"Penemuan analisis terakhir secara garis besar membenarkan analisis sebelumnya dengan mengesampingkan kemungkinan bahwa laporan aslinya sebagai rekayasa statistik" kata mereka dalam sebuah pernyataan.
BPA yang dipakai untuk mengeraskan botol plastik dan kaleng termasuk kelompok senyawa yang sering disebut pengganggu kelenjar endokrin.
Masyarakat Endokrin Amerika meminta bulan Juni lalu untuk mengadakan penelitian yang lebih baik terhadap BPA dan memaparkan penelitian yang menunjukkan bahwa zat kimia tersebut dapat mempengaruhi jantung wanita dan secara permanen merusak jaringan DNA pada tikus.
"Risiko yang berhubungan dengan pemakaian yang semakin banyak dari BPA mungkin kecil namun risiko ini  cukup relevan terhadap sebagian besar aorang. Informasi ini penting karena akan memberi peluang besar dalam melakukan intervensi untuk mengurangi risiko tersebut' kata Tamara Galloway dari Exeter yang bekerja pada studi ini dan diterbitkan oleh Public Library of Science, sebuah jurnal on line dari PLoS One.

HIMBAUAN UNTUK PENGHENTIAN PEMAKAIAN
Kelompok pemerhati kesehatan lingkungan Amerika sedang gencar menyuarakan penghentian pemakaian BPA pada tingkat federal.
"Cukup banyak penelitian untuk mengambil langkah tepat bagi zat kimia ini untuk mengurangi dampak pemakaiannya baik bagi manusia maupun lingkungan" kata Dr. Anila Jacob dari Environmental Working Group, sebuah organisasi nirlaba lewat wawancara telepon.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika sedang mempertimbangkan kemungkinan akan mengambil tindakan tegas.  
Para toksikologis dari badan  pemerintah seperti Lembaga Kesehatan Naskional (National Institutes of Health) menyimpulkan pada tahun 2008 bahwa BPA telah menyedot perhatian akan akibat buruknya pada perkembangan kelenjar prostat dan otak serta perubahan tingkah laku pada janin, bayi dan anak-anak.
Pemerintah Kanada merencanakan akan membatalkan pemakaian botol plastik untuk bayi yang terbuat dari BPA. Yayasan Kanker Payudara Inggris bulan lalu telah menghimbau pemerintah Inggris untuk melakukan hal yang sama kerena adanya bukti yang 'memaksa' keterkaitan zat ini dengan risiko kanker payu dara.
Para akhli memperkirakan bahwa BPA dapat dideteksi dalam tubuh lebih dari 90% penduduk Amerika dan Eropa. BPA adalah  zat kimia yang tertinggi volume produksinya didunia, lebih dari 2.2 juta ton setiap tahunnya (Laporan tambahan oleh JoAnne Allen di Washington; di edit leh Mark Trevelyan).